• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Warga dan Aktivis Berharap PT.BBS Bisa Kurangi Dampak Polusi Yang di Timbulkan, Karena Sangat Berbahaya

    Jumat, 1/26/2024 07:05:00 AM WIB Last Updated 2024-01-26T00:12:38Z
    masukkan script iklan disini

     


    LEBAK, Jelajahhukum.id _ Polusi yang sering terjadi di kegiatan bongkar semen untuk masuk ke silo dari mobil Tanki/ balak di PT Bintang Beton Selatan (BBS) sebagai produsen redimix, yang berlokasi di Kp Pasir Kanyere, Simpang Cibunar, Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak - Banten, untuk meminimalisir dampak polusi semen.


    Menurut warga setempat, dampak tersebut sangat berbahaya, apalagi keberadaan plant PT BBS, berada di pinggir pantai dan pinggir ruas jalan raya nasional Bayah - Simpang Malingping.


    "Kalau kebocoran di setiap kali nurunin semen dari mobil Tanki ke silo itu terus terjadi, itu mah namanya pelanggaran. Kalau PT BBS tidak bisa meminimalisir dampak tersebut, produksinya harus di hentikan dulu," ungkap salah satu warga setempat yang namanya enggan disebutkan kepada awak media ini, Jum'at (26/1/2024).


    Sebagai warga, dirinya berharap kepada DLH Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten harus melakukan fungsi pengawasan yang tegas kepada PT BBS.


    Hal senada juga di sampaikan aktivis senior Banten sekaligus Ketua Umum LSM Kumpulan Pemantau Korupsi Banten (KPKB) Dede Mulyana, mengecam kelalaian yang di lakukan PT BBS, telah menimbulkan dampak lingkungan.


    (Video kiriman dari warga ke redaksi, dampak polusi dari PT BBS saat bongkar semen, Jum'at 26 Januari 2024)


    Menurut aktivis senior Banten tersebut, keberadaan PT BBS di pinggir pantai dan jalan raya nasional, itupun sudah menyalahi aturan perundang undangan.


    "Kalau merujuk ke Undang - undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) khususnya di pasal 53 bahwa setiap orang melakukan pencemaran, wajib melakukan penanggulangan penghentian dari sumber pencemaran," pungkas aktivis senior Banten tersebut.


    (*red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini