• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Gelombang Tinggi Hantam Pantai Selatan Palabuhanratu, Sejumlah Warung Rusak dan Hancur

    Selasa, 3/12/2024 03:05:00 PM WIB Last Updated 2024-03-13T21:30:07Z
    masukkan script iklan disini


    SUKABUMI, Jelajahhukum.id _ Kondisi air laut pantai selatan sedang kurang bersahabat, akibat cuaca yang ekstrim dan curah hujan terus menerus, sehingga mengakibatkan air laut pasang/naik. Situasinya akan banyak kerugian bagi para nelayan, sehingga para nelayan memilih diam atau tidak melaut untuk keselamatan dan juga bagi pelaku usaha dipinggir pantai, seperti yang terjadi di pantai Citepus Kebun Kelapa dan di Pantai Patuguran, Selasa (12/03/2024)


    Akibat dari ombak air laut yang pasang, banyak warung-warung lesehan yang ada di pinggir pantai rusak/hancur di terjang ombak.


    Seperti halnya di Pantai Kebun Kelapa Citepus, Sekertaris DPP HPWWPC, David mengungkapkan situasi terkini, bahwa kondisi dilaporkan siang ini jam 2 ombak masih pasang.


    "Kejadian tadi parah sekitar jam 5.30 Wib, lanjut jam 6.00 Wib, lalu lanjut sampai jam 10.00 Wib siang. Kondisi beberapa bangunan hancur, terutama yang ada di pinggir pantai yang paling depan, sampai saat ini dari BPBD dan Camat baru Palabuhanratu belum ada yang datang," ungkap David via pesan WhatsApp.


    Sementara itu, Kasatpol Airud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, gelombang tinggi air laut pasang tidak hanya menerjang wilayah pesisir pantai Palabuhanratu, namun juga terjadi di pantai Ujung Genteng Ciracap, Karanghawu, Cibangbang kecamatan Cisolok.


    "Puncak gelombang tinggi air laut pasang itu sekitar pukul 06.30 Wib, dampaknya warung-warung rusak dan sebagaian rumah warga di pesisir pantai rusak dengan berbagai kategori. Untuk kerugian materil masih dalam pengecekan dan perhitungan, dampak korban jiwa sejauh ini Alhamdulillah nihil," ujarnya.


    Sementara itu, Zakaria Adinata pengelola Cafe Andira di kampung Cipatuguran mengungkapkan ombak besar menerjang pantai sebelum menjelang subuh atau sekitar pukul 03.00 Wib, melihat hal itu bersama keluarga langsung mulai mengamankan peralatan warung, pakaian serta yang lainnya.


    "Saya bersama karyawan, menyelamatkan pakaian yang masih bisa di selamatkan. Alhamdulillah selamat, kecuali barang-barang elektronik, meja-meja kuliner kursi habis terbawa ke laut," ujar Zakaria.


    Dampak lain setelah warungnya diterjang ombak besar, Zakaria menegaskan bangunan warung saat ini posisinya miring dan Ia belum bisa memastikan ombak besar akan berhenti sampai kapan.


    "Tidak tahu sampai kapan ini akan terjadi karena ombak masih besar. Ini kejadian lebih besar, lebih wah, karena kemarin ombak tidak seperti ini. Pokoknya, pada intinya kita harus siap, yang namanya usaha di pesisir itu jangan banyak ngeluh, pada intinya kita harus siap, harus terima resiko apapun yang terjadi," pungkasnya.


    (*red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini