• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Pertemuan ke 7, BNPB Lanjutkan Program IDRIP Tentang Pemantapan Pembentukan Tim FPRB di Desa Jayanti

    Jumat, 10/27/2023 08:58:00 PM WIB Last Updated 2023-10-27T14:07:38Z
    masukkan script iklan disini


    SUKABUMI, Jelajahhukum.id _ BNPB kembali melanjutkan program IDRIP di Desa Jayanti, dimana pertemuan tersebut memasuki pertemuan ke 7 tentang pemantapan pembentukan Tim FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) dan tugas masing-masing bidang. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jum'at (27/10/2023).


    Acara dihadiri oleh tim BNPB dan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama dengan FASDA (Fasilitator Daerah) serta FASDES (Fasilitator Desa), lembaga Desa jayanti bersama dengan para anggota relawan tim Destana Desa Jayanti.


    Kepala Desa Jayanti Nandang S. ag mengatakan, hari ini Jum'at (27/10/2023) telah dilaksanakan kegiatan ke 7 lanjutan pertemuan dari sosialisasi BNPB bersama dengan IDRIP dan juga dengan world bank.


    "Acara hari ini lebih menitik beratkan kepada pemantapan pembentukan serta pemantapan terhadap job dest tription tentang tugas masing-masing bidang, hal tersebut lebih di fokuskan tentang siapa, sebagai apa kedepannya nanti, tidak ada lagi yang saling mengandalkan, dalam hal penanganan ketugasannya," terang Nandang. 


    Kepala Desa Jayanti pun mengucapkan terimakasih kepada tim dari Fasda, BNPB, BPBD, world bank, and IDRIP yang tidak bosan dan tidak henti memberikan pemahaman, memberikan transformasi ilmu pengetahuan, terkait pengurangan intimigasi penanganan resiko bencana yang ada di Desa Jayanti.


    "Kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi kapan saja, tapi kita semua berdoa dan berharap agar wilayah Desa jayanti semuanya dijaga serta di selamatkan dan tidak ada satu pun bencana yang menyerta," jelas Nandang.


    Kegiatan kali ini, Nandang pun memaparkan, memang kita sadari bahwa lebih kepada penyadaran diri dalam rangka tidak lagi panik ketika kita dihadapkan sebuah bencana yang terjadi di kita.


    "Memang betul tidak ada orang yang tau kapan bencana itu akan datang hanya dengan tanda dan alarm bahaya saja mungkin yang bisa terdeteksi, itu pun hanya alarm yang bisa mendeteksi terhadap terjadinya gempa. Contoh gempa itu akan terdeteksi memang sudah terasa, tapi persoalan apakah berdampak tsunami ataupun tidak itu bergantung kepada kekuatan gempa itu sendiri," beber Nandang.



    Terkait tentang bencan-bencana yang lainnya, lanjut Nandang, mungkin bisa dilihat dengan kasat mata untuk ukuran gempa, apalagi tsunami itu kan pendeteksiannya jika memang gempanya sudah terasa bergoyang, baru bisa dilihat dampaknya bagaimana mengeluarkan sirine ataupun tidak, lebih kepada penyadaran diri, lebih kepada pengetahuan, kegiatan kegiatan yang selama ini di jalankan di Desa jayanti untuk mengantisipasi diri sendiri, keluarga, lingkungan kemudian lingkungannya lebih luas.


    "Maka saya berharap kepada para anggota yang memang sudah masuk kedalam relawan tim Destana Desa jayanti untuk bisa menularkan juga ilmu pengetahuan, memberikan pemahaman juga kepada warga lain terkait tentang baik dedikasi atau pun pengurangan resiko bencana yang sekiranya akan terjadi di wilayah Desa Jayanti," tutup Nandang.


    (Tim)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini